Jumat, 21 Desember 2018

Always you (03)

Sudah 4 hari hara berada di sekolahnya, belum ada 1 minggu tetapi hara sudah bisa beradaptasi dengan teman – temannya, kali ini hara sedang memainkan handphonenya, dia sedang melihat postingan artis favoritenya. Hara pun tersenyum melihat postingan tersebut

"Tringg,,, Tring,," bel pun berbunyi para siswa pun berhamburan keluar kelas ,

"ra, mau kekantin gak?" Tanya mutiara hara pun langsungmengangguk, karna hari ini hara tidak membawa bekal hara pun berjalan beriringan dengan mutiara hara pun berniat ingin memakan makanan pedas,

"ra beli apa?" Tanya mutiara

"kayanya gw beli baso deh gw pengen yang pedes soalnya" ucap hara

Sampainya di kantinhara langsung memesan baso dan mutiara memesan siomay, hara dan mutiara terduduk di bangku kantin di bagian tengah

"boleh gabung gak" ucap 2 orang cewe cantik

"oh boleh" ucap kami

"kalian dari kelas berapa?" Tanya mutiara

"kita dari kelas X.1 gw aulia dan dia aure" ucap orang yang bernaama aulia

"gw mutiara dan dia hara sallken ya" ucap mutiara, setelah perkenalan kecil kami pun langsung saling akrab,

"ra, liat rahma gak?" Tanya apri secara tiba – tiba

"ngagetin aja lu pri" ucap hara terkejut

"kita gak liat" ucap mutiara

" eh pri rahma ngechat gw ,,,,hah! Dia di tembak sama raka" ucap widia yang sedari tadi bersama apri, yang bener aja rahma di tembak sama raka, eh raka mana, rakakan banyak

"raka mana?" Tanya apri

"raka kelasan kita bego" ucap widia

"yaudah yuk kekelas, eh kita duluan ya" ucaap apri langsung pergi

Hara hanya dapat terdiam, ternyata raka suka sama rahma, yah percuma dong gw suka saama raka, raka malah suka sama rahma kok gw jadi gak mood gini

"gw mau ke kamar mandi dulu ya" ucap hara dengan lemas dan langsung pergi, hara pun melangkahkan kakinya menuju toilet tapi saat ia melewati UKS dia lebih memilih masuk kedalam UKS

"ngapain lu?" Tanya seorang yang membuat hara terkejut

"lu ngagetin aja kalo gw mati gimana?" ucap hara sedikit kesal

"yaudah tinggal kubur, lagi pula dimana- mana kalo lu jantungan gimana bukan mati" jelas arul, ya benar hara terkejut karna ada arul di dalam UKS tunggu kok gw engap ya

"lu kok ngerokok disini si" ucap hara kesal sambil menutupi hidungnya

"Emang gak boleh ?" Tanya arul tanpa bersalah, hara pun merasa jengkel lalu dia menarik rokok yang ada di tangan arul, dan mematikan rokok tersebut,

"lu kenapa si?" Tanya arul dengan kesal

"lu ngerokok di UKS yang seharusnya tempat bersih dari asep rokok" jelas hara sambil memegangi dadanya

"kok lu ribet si tinggal nyalahin ACnya nanti juga asepnya ilang" ucapnya dengan kesal

"masalahnya ,,,ukhh,, gw" ucap hara yang terpotong dengan batuk

"lu mimisan" ucap arul terkejut, hara pun langsung memegangi hidungnya dan benar saja hara mimisan. Hara langsung pergi ke westafel yang berada di ruang UKS dan membersihkan darah yang terus keluar dari hidungnya. Arul pun tiba – tiba mendekat kea rah hara

"lu sakit ya?" tanyanya

" gw gak bisa ngirup bau asep" jelas hara sambil terus membersihkan hidungnya

"bisa tolong ambilin tisu di lemari ketiga yang warna coklat" ucap hara, arul pun langsung menghilang dari samping hara. Kenapa gw bisa mimisan di depan orang – orang

"nih" ucapnya sambil memberikan tisu kepada hara

Hara pun langsung menyumpal beberapa tisu di hidungnya

"lu lagi sakit ya?" Tanya arul lagi, hara hanya menjawab dengan gelengan kepala

"lagi pula sekarang aja lu pucet, lu disini aja dh istirahat, nanti gw kasih tau guru" ucap arul

"gw gak kenapa – napa kok" ucap hara meyakinkan

"udah lu diem – diem disini, maaf sebelumnya gw ngerokok disini" ucapnya lalu keluar ruangan UKS

Hara hanya dapat terdiam, bagai mana bisa dia mimisan, padahal dia baik – baik saja, dia tidak merasa lelah. Hara pun akhirnya memilih beristirahat di ranjang UKS dan etah kenapa mata hara semakin memberat untuk dibuka.

####

Keheningan sedang menerpa kelas X.2 dimana sang guru killer sedang mengajar, tak banyak keributan yang terjadi, bahkan sekarang arul sedang mencatat pelajaran yang sedang di jelaskan, sedari tadi arul terus menerus membuka handphonenya hanya untuk melihat jam, ini kali terakhir arul melihat handphonenya karna 3 menit lagi berakhir sekolah hari ini,

"Tringgg,,, tringgg,," bel pun berbunyi nampaknya arul sedikit khawatir dengan cewe yang ada di UKS itu siapa lagi kalo bukan hara. Arul pun segera merapihkan buku – bukunya dan berjalan menuju kursi hara,

"kenapa dia belum balik juga ?" Tanya mutiara yang sering kali arul lihat dekat dengan hara.

"dia lagi istirahat di UKS" ucap arus sambil mengambil tas hara

"yaudah gw titip temen gw ya, gw harus segera pulang" ucapnya, arul hanya menjawab dengan anggukan

Tiba – tiba ada seorang yang memegang bahu arul, saat arul menengok ternyata apri,

"lu gak pulang?" Tanya apri

"entar" ucap arul singkat

"eh, ada yang tau hara aqie dimana?" Tanya raka

"lu terlalu asik jatuh cinta atau gak peka sama keadaa?" Tanya arul, lalu arul pun langsung memilih pergi, karna rasa kekhawatiraanya yang meningkat, semoga dia baikan.

Kamis, 20 Desember 2018

Always you 02.Dekat dengan Raka

Hari ini entah kenapa banyak sekali free class, hingga para kakak kelas OSIS memasuki kelas kami. Diantara mereka ada kak andan, kak fajar, kak aqila, dan kak yuni.

"jangan kaget ya, kita dating kesini cuman buat ngedata anak – anak yang mau ikut ekstra kulikuler" ucap kak aqila

"mungkin pas demo ekskul di MPLS kalian udah liat di SMA ini ada ekskul apa aja, dan buat kalian sekarang cukup isi formulir yang akan di bagikan oleh kak adnan" ucap kak yuni.

Kak adnan pun membagikan formulir yang ada ditanganya. Saat hara menerima formulir tersebut, hara sangat bingung ekskul apa yang akan dia ambil. Hara hanya dapat melihat mutiara yang sedang mengisi formulir yang ada di tangannya.

"lu masuk ekskul apa ra?" Tanya mutiara

"engga tau mut bingung" ucap hara

"wih, gila rak, lu ngambil silat" ucap kak adnan

yah raka ngambil silat, gw boro – boro bisa ngambil silat, badan aja kecil kaya gini gak punya tenaga, yaudah lah gak bisa ikut silat, pilih ekskul yang lain aja

"ra, gw ngambil taekondo" ucap mutiara

"gw gak bisa beladiri" ucap hara melemas

"yaudah ambil aja hal yang ringan kaya PMR" saran mutiara

"yaudah deh gw ambil PMR" ucap hara sambil mengisi formulir.

Hara masih saja memikirkan apa dia bisa masuk kedalam beladiri, sampai pada formulir yang akhirnya di kumpulkan. Para kakak kelas OSIS pun membaca beberapa formulir yang sudah mereka terima, entah kenapa saat di salah satu formulir mereka semua tercengang.

"dari semua kelas yang masuk kePMR cuman ada 2 orang" ucap kak Fajar, hara yang mendengarkan pun ikut terkejut.

"dan salah satunya da disini yaitu Hara Aqie" ucap Kak fajar,

"kami harap walau jumlah para anggota PMR yang hanya ada sekitar 5 orang tetep bisa berpartisipasi" ucap kak Yuni, hara pun makin melemas bagaimana bisa jumlahnya sangat dikit.

####

Arul terus saja memantulkan bola basket tanpa bergerak, dari posisi duduknya. Saat ini dia sedang berada dilapangan indoor entah kali ini dia

mau pulang.bel sekolah sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu, hari ini arul tidak di temani oleh sahabatnya karna dika sedang menghantar pacarnya untuk pulang, arul masih memantulkan bola basket,

"Brukkk,," terdengar suara terjatuh arul pun melihat keasal suara ternyata hara yang sedang kerepotan membawa barang – barang, arul pun meletakan bola basketnya lalu menghampiri hara,

"emang lu harus bawa barang P3K sebanyak itu?" Tanya arul sambil mengambil barang – barang yang terjatuh

"siapa lagi yang mau disuruh, kalo sekarang aja yang anak PMR cuman ada 2 orang, sisanya malah milih pulang" keluhnya sambil berdiri membawa barang – barang yang ada di tanganya

"sini biar gw bawain" ucap arul sambil membawa setengah barang yang ada di tangan hara

"lu gak pulang?" Tanya hara

"yang lu liat sekarang gimana?" Tanya arul

"yaa,, belum" ucap hara kebingungan

"tuh dah tau kenapa ditanya lagi" ucap arul sambil tersenyum

"hehe sorry" ucap hara kemudian ia pun tertawa, gw lebih suka liat lu senyum dari pada cuek,

Akhirnya kami sudah sampai di depan UKS arul pun membukakan pintu UKS

"kata lu adaa 2 orang, kok sepi" ucap arul dengan heran

"tadi ada kok" ucap hara,sambil meletakan barang – barangnya di meja,

"yaudah sekarang rapihin dulu aja barang – barang ini" ucap arul sambil menunjuk kearah meja, hara pun langsung mengerjakan walau dia sempat cemberut, arul hanya dapat tersenyum melihat tingkahnya.

####

Sekarang semua pekerjaan hara di ruang UKS telah selesai, sekarang hara sedang menunggu jemputan di halte sekolah. Tapi sudah 10 menit hara menunggu, beberapa menit yang lalu juga handphone hara bartenya habis, tiba – tiba ada sebuah motor berhenti di depan hara, orang tersebut pun membuka helm full facenya ,

"Raka?" ucap hara terkejut

"kok lu belum pulang?" Tanya raka

"ehmm,, tadi abis beresin barang – barang PMR" ucap hara sedikit kikuk

"terus lu sekarang nunggu apa?" tanyanya

"gw nunggu jemputan, tapi sekarang belum dateng juga" jelas hara sambil menetraalkan detak jantungnya, tiba – tibaa raka duduk di samping hara dasar gila, jantung gw mau copot lama – lama

"rumah lu dimana?" Tanya raka ini gw salah denger apa engga ya, apa jangan – jangan raka mau nganterin gw pulang

" rumah gw di jln Merak, di komplek kenanga, lu tau?" Tanya hara

"itu sejalan sama arah rumah gw" ucapnya

"yaudah ayo gw anter pulang" ucapnya sambil berdiri, hara pun hanya dapat tersenyum dan membalas dengan anggukan. Ini bakal jadi moment buat hara bisa di bonceng sama raka.

Always you (01.kenalan)

Masa pengenalan lingkungan sekolah sudah hampir usai, sekarang adalah hari terakhir. Di masa SMA hara kali ini cukup berbeda dengan masa SMPnya di mana dia lebih banyak menemukan karakter orang yang berbeda dan pasti lebih aneh seperti seorang yang ada di hadapannya ini. Entah kenapa hara selalu terlibat dengan orang ini seperti yang terjadi sekarang ini. Bagai mana hara tak kesal buku hara di hilangkan olehnya dan dia menjawab bahwa dia gak tau apa apa, ini bener - benar menyebalkan.

"Jelas - jelas kok kemarin gw ngasih buku tulis ke lo" ucap hara

"Gw gak tau, abisnya Lo ngasih buku kesembarang orang" ucapnya membela dirinya,

Anak - anak dalam kelas sudah hampir semua meninggalkan kelas dan pulang menuju rumah mereka masing - masing, hanya saja tinggal mereka berdua yang berada di kelas ini.

"Lonya aja kali gak amanah, orang bukunya beneran gw kasih ke lo dan bukunya yang isinya yel - yel masa Lo gak inget si" ucap hara sedikit kesal

" Yang mana si, tau ah gw gak tau apa - apa " ucapnya sambil meraih tasnya hendak pergi

"Eh enak aja buku tulis gw, cariin dulu gak"

"Yaelah lu lebay amat si, buku satu doang, tinggal beli"

Hara yang mendengarnya pun semakin kesal

"Yaudah kalo gitu lu aja yang beli, gw si ogah kan yang ngilangin buku gw itu elu bukan gw"

"Ethh dah iya iya" ucapnya sambil mengacak - acak rambutnya dengan kesal

"Udah awas minggir gw mau pulang" ucapnya, hara pun memberi jalan untuk Arul jalan.

Gw berharap cowok kaya gitu gak ada di dunia.

*****
Kelas kali ini begitu ramai terdengar dari kolidor kelas IPS, hara masih terus mencari ruangannya, sampai akhirnya hara berhenti di ruang X IPS 2. Hara sedikit tercengang karna dalam kelas ini tak banyak yang hara kenal, dia berusaha meneruskan langkah kakinya nampak semua kursi telah terisi hanya tinggal satu kursi paling depan tak ada pilihan lagi hara pun duduk di sana.

"Nama lu siapa?" Tanya seorang yang duduknya bersebelahan dengan hara

"Hara arletta, panggil aja hara, nama lu siapa?" Tanya hara

"Mutiara rahma, panggil aja Mutia" ucapnya, dan ini adalah awal mula kehidupan putih abu abu entah yang akan berujung gembira atau sebaliknya semua tidak ada yang tahu.

*****
Bel istirahat telah berbunyi banyak dari anak - anak langsung pergi meninggalkan kelas mereka masing - masing hanya saja kali ini hara sama sekali malas untuk pergi kekantin atau tempat lainnya,  dia hanya ingin menghabiskan waktunya di dalam kelas.

"Hara,  ini kenalin namanya aure sama Aulia dia berdua temen gw pas di SMP" jelas mutiara

Hara pun memandangi kedua orang yang baru saja di kenalkan oleh mutiara,  mereka sepertinya baik.

"Salam kenal gw hara arletta,  panggil aja hara" ucap hara sambil tersenyum

"Salam kenal juga" jawab aure

"Yaudah ra kita mau kekantin, lu mau ikut gak?" tawar aulia, hara hanya menjawab dengan gelengan kepala

"Yaudah kita keluar dulu yaa" pamit mutiara, hara hanya memandangi kepergian mereka tanpa berkata apa pun.

Hara kemudian di sibukan oleh beberapa notif chat yang ada di ponselnya, hara hanya memperhatikan pembicaraan yang sedang di bahas dalam grup angkatan mereka,  nampaknya grup ini sedang di nominasikan oleh para kaum hawa yang mereka sedang bicarakan adalah anak anak tampan di SMA ini.  Hara hanya menyimak pembicaran mereka dengan heran

"Arul" ucap hara saat meliat seorang yang berpendapat kalau arul termasuk anak yang tampan di angkatan mereka,  hara pun melihat siapa yang berpendapat, apriani kayanya namanya gak asing deh,  hara pun mengedarkan pandangannya ke seisi kelas.  Pantes gak asing dia temen sekelas gw ternyata. 

"Kayanya mata apri katarak deh,  cuman menang ganteng aja di puji puji mulu" ucap hara lebih tepatnya seperti berbisik.

"Eh lu hara kan,  haha kita sekelas ternyata," ucap seorang yang mebuat hara menengok keasal suara saat hara memfokuskan penglihatannya ternyata dia dia rizky dan sebelahnya arul. 

Kenapa harus satu kelas sama dia

Rabu, 19 Desember 2018

Always you (00.Awal)

Hai semua sebelum kalian baca blogger aku ini kalian harus tau dulu isi blog ini.  Jadi isi blog ini itu hasil karya aku di wattpad jadi bagi kalian yang punya wattpad bisa kok baca di wattpad (@Harasalwa) 
Tetep staytune yaa jangan lupa comenen untuk masukan karya aku.  Makasih
#####

00.Awal

SMA Taruma Negara, SMA paling populer di kota ini, sekarang banyak sekali aktifitas yang dilakukan oleh murid murid. Ada yang memilih diam di kelas, pergi ke kantin, main di lapangan out door atau in door atau sekadar membaca buku di pinggir lapangan. Tapi itu bagi mereka para kakak kelas, sedangkan disini didalam kelas banyak para murid baru yang sedang duduk membentuk lingkarang, dan salah satu diantara mereka terdapat seorang wanita yang terlihat paling menonjol dia adalah Hara arletta.
Dia wanita yang sedang duduk dengan kelompoknya, dengan penampilan yang berbeda, dengan wajah tidak menggunakan polesan sedikitpun, dengan model rambut yang berbeda dan membuatnya terlihat sangat lucu.

Terlihat dari wajah mereka nampak bingung, dalam lingkaran yang berisikan 2 lelaki dan 4 orang wanita, sedang mendiskusikan ketua kelompok mereka hanya saja mereka nampak membisu dan larut dalam pemikiran mereka masing - masing.

"Jadinya gimana? Siapa kira - kira yang bakal jadi ketuanya?" Tanya seorang wanita yang hara sudah mengenalinya dia bernama haliza.

"Yaudah kalian - kalian aja yang jadi ketua yang pasti gw sama Arul ogah" ucap seorang lelaki bernama Rizky sambil sesekali menyenggol lengan Arul yang asik sedang memainkan handphonenya.

Hara sedikit kesal melihat mereka yang nampak masa bodo dengan hal ini, sedari tadi banyak kakak kelas OSIS yang bertanya ke kelompok mereka, menanyakan siapa ketua mereka dan sekarang mereka belum memilih sama sekali.

"Coba deh kalian serius, kesian kakak OSIS yang sedari tadi Dateng buat nanyain ketua kelompok ini" ucap hara yang akhirnya angkat bicara, nampak sekali mereka semua terdiam

"Lebih baik ketua adalah cowok, karena cowok disini cuman dua orang ya udah gimana kalo kita voting aja" saran hara sambil menatap mereka.

"Gw gak setuju kalo Rizky jadi ketua" ucap seorang wanita langsung mengacungkan tangan saat hara melihat wajah nya dia Andini

"Terus siapa lagi yang gak setuju Rizky jadi ketua?" Tanya hara

Ketiga wanita mengangkat tangannya jelas sekali mereka memilih Arul untuk menjadi ketua, entah apa yang melandasi mereka memilih Arul.

"Yaudah kita putuskan aja jadi, lu Arul fahrezi jadi ketua kelompok kita" ucap hara sambil menunjuk arul, hanya saja nampak orang di tunjuk hanya mengangkat alisnya,

Orang ini sungguh menyebalkan.

Setelah terpilihnya Arul menjadi ketua kelompok mereka semua pun terdiam kembali, hara sangat tidak suka waktunya terbuang sia - sia, hara pun mengambil bukunya dan menuliskan beberapa hal yang sudah di perintahkan oleh kakak kelas mereka.

"Ra, lu ngapain?" Tanya Andini

Hara tidak menjawab sama sekali, dia sangat fokus dengan apa yang sedang dia kerjakan.

"Eh Arul, lu gak mau bikin yel - yel atau slogan buat kelompok kita gitu?" Tanya haliza

Orang  yang di tanya pun hanya dapat mengalihkan sedikit pandanganya dari handphone nya. Saat itu juga hara memberikan sebuah lembaran kertas yang terdapat tulisan lalu di berikan kepada arul.

"Dasar manusia maunya, di perbudak Ama gejet Mulu" keluh hara,

"Ini apaan?" Tanyanya

"Bisa baca kan? Pokoknya itu yel - yel buat kelompok kita dan itu juga slogannya, lu langsung laporan aja ke kakak OSISnya" ucap hara

"Kenapa harus gw?" Tanyanya balik

Demi apa pun orang ini sangat menyebalkan gw gak pengen sekelas sama dia.
#######

Ceritanya bakal aku update terus yaa setiap hari jam 21:00