Masa pengenalan lingkungan sekolah sudah hampir usai, sekarang adalah hari terakhir. Di masa SMA hara kali ini cukup berbeda dengan masa SMPnya di mana dia lebih banyak menemukan karakter orang yang berbeda dan pasti lebih aneh seperti seorang yang ada di hadapannya ini. Entah kenapa hara selalu terlibat dengan orang ini seperti yang terjadi sekarang ini. Bagai mana hara tak kesal buku hara di hilangkan olehnya dan dia menjawab bahwa dia gak tau apa apa, ini bener - benar menyebalkan.
"Jelas - jelas kok kemarin gw ngasih buku tulis ke lo" ucap hara
"Gw gak tau, abisnya Lo ngasih buku kesembarang orang" ucapnya membela dirinya,
Anak - anak dalam kelas sudah hampir semua meninggalkan kelas dan pulang menuju rumah mereka masing - masing, hanya saja tinggal mereka berdua yang berada di kelas ini.
"Lonya aja kali gak amanah, orang bukunya beneran gw kasih ke lo dan bukunya yang isinya yel - yel masa Lo gak inget si" ucap hara sedikit kesal
" Yang mana si, tau ah gw gak tau apa - apa " ucapnya sambil meraih tasnya hendak pergi
"Eh enak aja buku tulis gw, cariin dulu gak"
"Yaelah lu lebay amat si, buku satu doang, tinggal beli"
Hara yang mendengarnya pun semakin kesal
"Yaudah kalo gitu lu aja yang beli, gw si ogah kan yang ngilangin buku gw itu elu bukan gw"
"Ethh dah iya iya" ucapnya sambil mengacak - acak rambutnya dengan kesal
"Udah awas minggir gw mau pulang" ucapnya, hara pun memberi jalan untuk Arul jalan.
Gw berharap cowok kaya gitu gak ada di dunia.
*****
Kelas kali ini begitu ramai terdengar dari kolidor kelas IPS, hara masih terus mencari ruangannya, sampai akhirnya hara berhenti di ruang X IPS 2. Hara sedikit tercengang karna dalam kelas ini tak banyak yang hara kenal, dia berusaha meneruskan langkah kakinya nampak semua kursi telah terisi hanya tinggal satu kursi paling depan tak ada pilihan lagi hara pun duduk di sana.
"Nama lu siapa?" Tanya seorang yang duduknya bersebelahan dengan hara
"Hara arletta, panggil aja hara, nama lu siapa?" Tanya hara
"Mutiara rahma, panggil aja Mutia" ucapnya, dan ini adalah awal mula kehidupan putih abu abu entah yang akan berujung gembira atau sebaliknya semua tidak ada yang tahu.
*****
Bel istirahat telah berbunyi banyak dari anak - anak langsung pergi meninggalkan kelas mereka masing - masing hanya saja kali ini hara sama sekali malas untuk pergi kekantin atau tempat lainnya, dia hanya ingin menghabiskan waktunya di dalam kelas.
"Hara, ini kenalin namanya aure sama Aulia dia berdua temen gw pas di SMP" jelas mutiara
Hara pun memandangi kedua orang yang baru saja di kenalkan oleh mutiara, mereka sepertinya baik.
"Salam kenal gw hara arletta, panggil aja hara" ucap hara sambil tersenyum
"Salam kenal juga" jawab aure
"Yaudah ra kita mau kekantin, lu mau ikut gak?" tawar aulia, hara hanya menjawab dengan gelengan kepala
"Yaudah kita keluar dulu yaa" pamit mutiara, hara hanya memandangi kepergian mereka tanpa berkata apa pun.
Hara kemudian di sibukan oleh beberapa notif chat yang ada di ponselnya, hara hanya memperhatikan pembicaraan yang sedang di bahas dalam grup angkatan mereka, nampaknya grup ini sedang di nominasikan oleh para kaum hawa yang mereka sedang bicarakan adalah anak anak tampan di SMA ini. Hara hanya menyimak pembicaran mereka dengan heran
"Arul" ucap hara saat meliat seorang yang berpendapat kalau arul termasuk anak yang tampan di angkatan mereka, hara pun melihat siapa yang berpendapat, apriani kayanya namanya gak asing deh, hara pun mengedarkan pandangannya ke seisi kelas. Pantes gak asing dia temen sekelas gw ternyata.
"Kayanya mata apri katarak deh, cuman menang ganteng aja di puji puji mulu" ucap hara lebih tepatnya seperti berbisik.
"Eh lu hara kan, haha kita sekelas ternyata," ucap seorang yang mebuat hara menengok keasal suara saat hara memfokuskan penglihatannya ternyata dia dia rizky dan sebelahnya arul.
Kenapa harus satu kelas sama dia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar