Kamis, 20 Desember 2018

Always you 02.Dekat dengan Raka

Hari ini entah kenapa banyak sekali free class, hingga para kakak kelas OSIS memasuki kelas kami. Diantara mereka ada kak andan, kak fajar, kak aqila, dan kak yuni.

"jangan kaget ya, kita dating kesini cuman buat ngedata anak – anak yang mau ikut ekstra kulikuler" ucap kak aqila

"mungkin pas demo ekskul di MPLS kalian udah liat di SMA ini ada ekskul apa aja, dan buat kalian sekarang cukup isi formulir yang akan di bagikan oleh kak adnan" ucap kak yuni.

Kak adnan pun membagikan formulir yang ada ditanganya. Saat hara menerima formulir tersebut, hara sangat bingung ekskul apa yang akan dia ambil. Hara hanya dapat melihat mutiara yang sedang mengisi formulir yang ada di tangannya.

"lu masuk ekskul apa ra?" Tanya mutiara

"engga tau mut bingung" ucap hara

"wih, gila rak, lu ngambil silat" ucap kak adnan

yah raka ngambil silat, gw boro – boro bisa ngambil silat, badan aja kecil kaya gini gak punya tenaga, yaudah lah gak bisa ikut silat, pilih ekskul yang lain aja

"ra, gw ngambil taekondo" ucap mutiara

"gw gak bisa beladiri" ucap hara melemas

"yaudah ambil aja hal yang ringan kaya PMR" saran mutiara

"yaudah deh gw ambil PMR" ucap hara sambil mengisi formulir.

Hara masih saja memikirkan apa dia bisa masuk kedalam beladiri, sampai pada formulir yang akhirnya di kumpulkan. Para kakak kelas OSIS pun membaca beberapa formulir yang sudah mereka terima, entah kenapa saat di salah satu formulir mereka semua tercengang.

"dari semua kelas yang masuk kePMR cuman ada 2 orang" ucap kak Fajar, hara yang mendengarkan pun ikut terkejut.

"dan salah satunya da disini yaitu Hara Aqie" ucap Kak fajar,

"kami harap walau jumlah para anggota PMR yang hanya ada sekitar 5 orang tetep bisa berpartisipasi" ucap kak Yuni, hara pun makin melemas bagaimana bisa jumlahnya sangat dikit.

####

Arul terus saja memantulkan bola basket tanpa bergerak, dari posisi duduknya. Saat ini dia sedang berada dilapangan indoor entah kali ini dia

mau pulang.bel sekolah sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu, hari ini arul tidak di temani oleh sahabatnya karna dika sedang menghantar pacarnya untuk pulang, arul masih memantulkan bola basket,

"Brukkk,," terdengar suara terjatuh arul pun melihat keasal suara ternyata hara yang sedang kerepotan membawa barang – barang, arul pun meletakan bola basketnya lalu menghampiri hara,

"emang lu harus bawa barang P3K sebanyak itu?" Tanya arul sambil mengambil barang – barang yang terjatuh

"siapa lagi yang mau disuruh, kalo sekarang aja yang anak PMR cuman ada 2 orang, sisanya malah milih pulang" keluhnya sambil berdiri membawa barang – barang yang ada di tanganya

"sini biar gw bawain" ucap arul sambil membawa setengah barang yang ada di tangan hara

"lu gak pulang?" Tanya hara

"yang lu liat sekarang gimana?" Tanya arul

"yaa,, belum" ucap hara kebingungan

"tuh dah tau kenapa ditanya lagi" ucap arul sambil tersenyum

"hehe sorry" ucap hara kemudian ia pun tertawa, gw lebih suka liat lu senyum dari pada cuek,

Akhirnya kami sudah sampai di depan UKS arul pun membukakan pintu UKS

"kata lu adaa 2 orang, kok sepi" ucap arul dengan heran

"tadi ada kok" ucap hara,sambil meletakan barang – barangnya di meja,

"yaudah sekarang rapihin dulu aja barang – barang ini" ucap arul sambil menunjuk kearah meja, hara pun langsung mengerjakan walau dia sempat cemberut, arul hanya dapat tersenyum melihat tingkahnya.

####

Sekarang semua pekerjaan hara di ruang UKS telah selesai, sekarang hara sedang menunggu jemputan di halte sekolah. Tapi sudah 10 menit hara menunggu, beberapa menit yang lalu juga handphone hara bartenya habis, tiba – tiba ada sebuah motor berhenti di depan hara, orang tersebut pun membuka helm full facenya ,

"Raka?" ucap hara terkejut

"kok lu belum pulang?" Tanya raka

"ehmm,, tadi abis beresin barang – barang PMR" ucap hara sedikit kikuk

"terus lu sekarang nunggu apa?" tanyanya

"gw nunggu jemputan, tapi sekarang belum dateng juga" jelas hara sambil menetraalkan detak jantungnya, tiba – tibaa raka duduk di samping hara dasar gila, jantung gw mau copot lama – lama

"rumah lu dimana?" Tanya raka ini gw salah denger apa engga ya, apa jangan – jangan raka mau nganterin gw pulang

" rumah gw di jln Merak, di komplek kenanga, lu tau?" Tanya hara

"itu sejalan sama arah rumah gw" ucapnya

"yaudah ayo gw anter pulang" ucapnya sambil berdiri, hara pun hanya dapat tersenyum dan membalas dengan anggukan. Ini bakal jadi moment buat hara bisa di bonceng sama raka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar